Mungkin kita pernah mendengar penyakit yang bernama skizofrenia atau bahkan kita mungkin pernah menonton film yang mengangkat cerita tentang penyakit tersebut. Namun, kita tidak tahu itu penyakit apa, gejala dan penyebabnya apa, mendiagnosa dan pengobatannya seperti apa. Yuk kita simak artikel di bawah ini untuk mengetahui lebih dalam apa itu penyakit skizofrenia.
Pengertian Skizofrenia
Mengutip dari detikHealth pada Rabu,(16/09/2020), Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang terjadi dalam jangka panjang yang menyebabkan perubahan pola pikir seseorang. Biasanya, seseorang dengan penyakit ini sulit membedakan mana kenyataan dan mana yang bukan. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.
Gejala Skizofrenia
Adapun gejala awal dari skizofrenia biasanya muncul pada masa remaja. Oleh karena itu, ada yang sering menyalahartikan gejala awal ini. Karena wajar jika terjadi pada masa remaja. Pada pria, gejala awal muncul pada usia 15-30 tahun. Sedangkan pada wanita gejala biasanya menyerang kelompok usia 25-30 tahun.
Adapun sejumlah gejala awal skizofrenia, yaitu:
- Cenderung mengasingkan diri dari orang lain
- Mudah marah dan depresi
- Perubahan pola tidur
- Kurang konsesntrasi dan motivasi
- Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah
Mengutip dari Halodoc pada Rabu,(16/09/2020), gejala pada skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. Gejala positif mengacu pada perilaku yang tidak tampak pada individu yang sehat. Biasanya berupa halusinasi, delusi, kacau dalam berpikir dan berbicara, dan adanya perubahan perilaku. Gejala skizofrenia negatif adalah kondisi ketika sifat dan kemampuan yang orang normal miliki, seperti konsentrasi, pola tidur normal, dan juga memiliki motivasi hidup menjadi hilang. Umumnya, gejala tersebut bertambah dengan ketidakmauan seseorang untuk bersosialisasi dan merasa tidak nyaman saat bersama orang lain. Ciri-ciri orang yang mengidap gejala skizofrenia negatif, yaitu terlihat apatis dan buruk secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan diri sendiri dan menarik diri itu dari pergaulan. Gejala negatif ini umumnya muncul bertahap dan memburuk seiring waktu, sebagai berikut:
- Respon emosional yang ganjil, seperti ekspresi wajah dan nada bicara yang tidak berubah.
- Sulit untuk merasa senang dan puas.
- Tidak ingin bersosialisasi dan lebih memilih berdiam diri di rumah.
- Kehilangan minat dan motivasi pada berbagai aktivitas, seperti menjalin hubungan atau berhubungan seks.
- Pola tidur yang berubah.
- Tidak nyaman berada dekat orang lain, dan tidak mau memulai percakapan.
- Tidak peduli pada penampilan dan kebersihan diri.
Penyebab Skizofrenia
Setelah kita mengetahui apa itu penyakit skizofrenia dan bagaimana gejalanya. Ada beberapa hal yang bisa membuat orang mengidap skizofrenia, meski belum mengetahuinya secara pasti apa yang menyebabkannya. Namun demikian, skizofrenia mengaitkannya dengan sejumlah faktor risiko, seperti:
- Faktor genetik
- Faktor kimia otak
- Maupun Komplikasi kehamilan dan persalinan
Diagnosis Skizofrenia
Jika gejala gangguan kejiwaan skizofrenia terlihat, umumnya dokter kejiwaan akan melakukan pemeriksaan fisik kepada pengidap. Selain itu, akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga juga. Sementara untuk pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium seperti tes darah, pemeriksaan citra otak dengan CT scan atau MRI dapat dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik dari gejala skizofrenia, misalnya tumor otak atau kelainan metabolik yang bisa memiliki gejala halusinasi seperti skizofrenia. Jika tidak ada gejala atau indikasi penyakit lain akan gangguan kejiwaan skizofrenia, dokter akan merujuk pasien atau pengidap agar psikiater atau dokter spesialis kejiwaan menanganinya.
Pengobatan Skizofrenia
Hingga saat ini, skizofrenia belum dapat sembuh secara total. Namun, ada beberapa metode pengobatan yang dilakukan, yaitu
- Obat-obatan
Untuk menangani halusinasi dan delusi, dokter akan meresepkan obat antipsikotik dalam dosis seminimal mungkin.
- Psikoterapi
Psikoterapi untuk penderita skizofrenia bertujuan agar penderita dapat mengendalikan gejala yang dialaminya. Terapi ini akan dikombinasikan dengan pemberian obat-obatan. Beberapa metode psikoterapi, antara lain:
- Terapi individual
- Perilaku kognitif
- Remediasi kognitif
Demikian artikel singkat mengenai penyakit skizofrenia pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.