Banyak dari kita bahkan kaum muslimin di luar sana yang sering dengar kata ujian, adzab dan istidraj. Namun pertanyaannya apakah kaum muslimin sudah tahu apa itu ujian, adzab dan istidraj? Dan apakah ujian, adzab dan istidraj sama? Jika berbeda, apakah perbedaannya? Yuk kita simak artikel berikut ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Ujian
Hal pertama yang akan kita bahas adalah ujian. Karena ujian merupakan suatu bentuk musibah yang diterima oleh mereka yang beriman dan juga rajin beribadah. Ujian adalah bentuk musibah yang Allah berikan kepada hamba-hamba Nya yang beriman. Tujuannya yaitu untuk menguji sejauh mana keistiqomahan dalam beribadah.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2 yang artinya
Mengutip dari umma.id pada Jum’at, (25/09/2020) ujian ini biasanya diberikan seperti kebangkrutan, kurangnya harta, takut kelaparan, fitnah, cacian serta permasalahan dengan manusia melalui perkara dunia. Selanjutnya, agar lulus dari ujian yang Allah berikan, kita harus senantiasa ikhlas dan sabar dalam menerima dan menjalankannya. Meski mungkin sangat berat untuk dilalui, asalkan tidak meninggalkan ibadah dan malah semakin giat dalam beribadah, maka kemudahan akan datang setelahnya.
Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6 yang artinya
Jangan terbesit sekalipun untuk berpikir bahwa Allah tidak mencintai kita. Tidak sama sekali. Justru Allah ingin membuat kita lebih kuat lagi dalam beriman, menjalani kehidupan dan bertawakkal akan segala keputusan Allah.
Adzab
Seperti yang kita ketahui, adzab adalah sebuah musibah yang Allah turunkah bagi hamba-hamba Nya yang selalu melalaikan dan meninggalkan kewajiban dalam ketaatan ataupun beribadah kepada Allah. Adapun tujuannya adalah sebagai peringatan untuk kembali menunaikan hak-hak Allah. Oleh sebab itu, apabila kita sedang sering bermaksiat, malas beribadah, lalu datang sebuah musibah, janganlah sebut hal tersebut sebagai ujian. Musibah yang Allah berikan kepada kita saat itu adalah adzab atau teguran agar kita kembali kepada Allah. Hal tersebut merupakan bukti sayangnya Allah terhadap kita agar senantiasa ingat dan beribadah kepada Nya. Musibah yang turun bukanlah tanda Allah membenci kita, melainkan tanda kasih sayang-Nya.
Istidraj
Istidraj adalah salah satu bentuk kesenangan yang Allah berikan kepada hamba-hamba Nya yang lalai terhadap-Nya. Mungkin kita melihatnya sebuah kebahagiaan tapi nyatanya istidraj ini adalah bentuk jebakan. Tidak pernah sholat, puasa, dan berzakat atau kewajiban lainnya, namun rezeki cukup, kesehatan prima, dan urusan lancar itulah tanda yang dimaksud dengan istidraj. Istidraj bahkan lebih mengerikan karena adzab yang pedih kelak menanti di hari pembalasan. Allah mengunci hatinya akan akhirat dan Allah membiarkan mereka dalam kesesatan yang nyata agar celaka karena lalai dalam beribadah akibat terlalu sibuk dalam urusan dunia.
Pertanyaannya, mengapa Allah membiarkan hal itu terjadi? Bukan karena Allah jahat, melainkan Allah sudah memberikan peringatan namun mereka tetap saja gelap mata akan kebenaran. Akibat dari dosanya yang besar, maka Allah pun mengunci hati mereka dari hidayah. Mereka dibiarkan menikmati kesenangan dunia hingga akhir hayatnya hingga seluruh dosanya ditangguhkan di hari akhirat. Na’udzu billahi min dzalik.
Setelah kita menyimak penjelasan di atas, ternyata ujian, adzab dan istidraj memiliki arti yang jauh berbeda. Hal yang dapat kita ketahui dari penjelasan di atas adalah tidak semua musibah adalah ujian. Tidak semua ujian adalah adzab. Bahkan istidraj adalah awal kebahagiaan dari kesengsaraan yang nyata.
Demikian artikel singkat mengenai apakah ujian, adzab dan istidraj sama? Semoga bermanfaat.