Banyak sekali ruang publik di Bandung maupun di kota-kota Jawa Barat yang terlihat tidak terawat. Sehingga banyak ruang publik tersebut menjadi kotor dan kumuh. Pada tahun 2016 yang lalu Mural Kolosal pada Babakan SIliwangi Bandung berjalan dengan sukses dan cukup menyita perhatian publik. Bagaimana tidak kawasan babakan siliwangi semakin terlihat hidup, cantik dan indah setelah melakukan mural. Kini Komunitas Mural Bandung dan Ikatan Alumni ITB menggelar safari mural pada 5 Kota Jawa Barat.
Dalam program berantai ini dengan menggaungkan tema yaitu CREATICITY. Sebuah gabungan dari kata creative dan city. CREATICITY yang merupakan gagasan utama untuk menandai sebuah kota dengan semangat kreatif melalui mural pada ruang-ruang publik. Tema ini juga bertujuan membangun atmosfer dan simpul-simpul kreatif pada berbagai kota Jawa Barat. Sehingga pada masa mendatang, tidak cuma Kota Bandung yang menonjol sebagai jaringan World Creative Cities dunia. Namun juga Jawa Barat sebagai provinsi yang menonjol pada wilayah industri kreatif.



Tema ini selaras dengan hasil penelitian British Council, AVPN dan UNESCAP baru-baru ini. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa bidang usaha terbesar masyarakat Indonesia ternyata ada pada wilayah industri kreatif. Dan Komunitas Mural Bandung mengambil peranan melalui aktivitas mural. Yang mana mural merupakan aktivitas ekspresi kesenian yang memiliki presensi cukup kuat pada masyarakat karena ia tidak hanya hadir pada ruang-ruang steril seperti galeri, namun ia mampu hadir langsung ke masyarakatnya dari mulai gedung pemerintah, pusat perekenomian, lingkungan mewah hingga gang-gang sempit tempat masyarakat berada.



Ketua Pelaksana Creaticity, Alga Indria menuturkan kegiatan ini melibatkan beberapa komunitas yaitu Komunitas Mural bandung, Komunitas Musisi Mengaji, dan beberapa komunitas lainnya.
Safari Mural
Kota Sukabumi merupakan kota pertama dari rangkaian safari ini dan telah dilaksanakan pada 28- 29 Februari tahun 2020 tepatnya di Taman Cikondang. Program yang sedianya berlangsung secara berantai sambung menyambung dari kota ke kota terpaksa berhenti saat pandemi Covid-19 merebak secara global.
Kini, dengan memasuki fase Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) maka program yang sempat terhenti tersebut akan kembali melaksanakannya dan tentunya dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi AKB saat ini. Dan Kota Cirebon yang akan menjadi destinasi berikutnya, tepatnya Taman Krucuk yang terletak pada persimpangan Jalan Slamet Riyadi Cirebon. Berdampingan dengan area Gedung Negara Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang merintisnya menjadi Creative Hub.



Standar AKB ini akan menyertai setiap penyelenggaraan Mural Creativity pada kota-kota berikutnya yaitu Garut, Bogor, dan Purwakarta yang akan melaksanakannya pada bulan Oktober 2020 mendatang.



Namun harapannya pada masa mendatang adalah karya dan tempat ini akan menjadi situs interaksi dialog budaya melalui karya yang kemudian akan menjadi inspirasi atau respon dari masyarakat dan juga seniman lain untuk semakin membuat taman ini semarak dengan nuasa estetis dan artistik yang ramah bagi masyarakatnya khususnya masyarakat Cirebon.
Dalam situasi pandemi ini, program ini dibuat dalam rangka menjaga kewarasan, kreatifitas, produktivitas serta optimisme, tutur Tri Asayani sebagai koordinator program ini.*