Memperingati Hari Pahlawan pada 10 November, merupakan bukti untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan.
Pada 10 November 1945 terjadi pertempuran yang melibatkan arek-arek Suroboyo dengan tentara sekutu yang diboncengi oleh Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Akibat pertempuran ini, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Sehingga banyak peninggalan sejarah yang ada pada kota ini yang dapat kita jumpai.
Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa tempat bersejarah yang merupaka saksi bisu perjuangan masyarakat Surabaya. Berikut merupakan tempat bersejarah perjuangan pahlawan.
Jembatan Merah



Pada pertempuran melawan tentara Belanda dan Sekutu jembatan merah menjadi salah satu tempat bersejarah perjuangan. Mengapa demikian? Arek-arek Suroboyo menjadikan tempat ini sebagai tempat bertahan ketika terjadi perang.
Jembatan ini pada zaman VOC sangat penting karena sebagai penghubung melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya. Selain itu jembatan merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743.
Semenjak itu Belanda menguasai penuh Surabaya.
Tugu Pahlawan



Tugu ini terletak pada tengah Taman Kebonrojo, seberang kantor Gubernur Jawa Timur. Monumen ini merupakan ikon Kota Surabaya guna untuk memperingati Hari Pahlawan.
Melansir dari berbagai sumber, Tugu Pahlawan ini memiliki makna. Makna tersirat dari tugu ini yaitu tinggi, ruas, dan lengkungannya. Mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945 yang mengartikan tragedi 10 November 1945.
Benteng Kedung Cowek



Ketika terjadi peperangan pada 10 November, Benteng Kedung Cowek menjadi tempat pertahanan oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Pasukan Sriwijaya.
Mereka bertempur melawan Belanda dengan menggunakan meriam bekas yang ada pada benteng tersebut. Meriam bekas itu merupakan peninggalan Belanda, karena dulu benteng Belanda gunakan sebagai gudang peluru dan markas pertahanan Belanda.
Penjara Kalisosok



Tempat ini terletak di Jalan Kalisosok menjadi tempat yang ditakuti. Selain itu tempat ini dibangun pada masa Gubernur Jenderal Herman William Daendels. Penjara ini merupakan salah satu saksi perjuangan dan kini tembok bangunan ini sudah penuh dengan mural.
Hotel Yamato



Saat ini Hotel Yamato yang kini terkenal sebagai Hotel Majapahit merupakan saksi bisu perjuangan pada saat itu. Tempat ini menjadi saksi pada saat peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda menjadi bendera Merah Putih.