Hallo sahabat kepo. Kali ini saya akan membahas mengenai jenis-jenis integrasi aplikasi. Sebelum masuk ke materi utama, ada hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu, yaitu integrasi antar aplikasi itu apa dan jenisnya itu apa aja.
Integrasi antar aplikasi adalah proses menghubungkan aplikasi dengan tujuan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis.
Integrasi antar aplikasi ini merupakan salah satu dari dua pendekatan dalam memenuhi kebutuhan integrasi di dalam perusahaan.
Mengutip dari community-java.com, terdapat teknik atau cara melakukan integrasi antar aplikasi. Caranya yaitu file sharing, database sharing, messaging atau message broker dan API.
File Sharing
Cara integrasi yang pertama kita bahas yaitu menggunakan file sharing atau berbagai file. Mungkin terdengar aneh, kenapa di zaman sekarang masih menggunakan cara tersebut.
Selain itu cara ini adalah cara lama atau yang paling tua dalam melakukan integrasi antar aplikasi.
Sederhananya untuk mengambil data contohnya dari E-commerce membutuhkan data dari back office. Kemudian back office akan membuatkan sebuah file, yang mana file tersebut akan e-commerce baca.
Melakukan hal tersebut pada zaman dahulu karena dulu internet belum terlalu booming. Jadi tidak ada via internet.
Database Sharing
Cara integrasi yang kedua kita bisa menggunakan database sharing. Misalnya aplikasinya kita sendiri yang develop dan menyimpannya di data center yang sama.
Kita integrasikan dengan database. Database sharing ini lebih real-time, karena contohnya setiap back office menyimpan datanya ke dalam database yang digunakan.
Dan e-commerce dapat mengambil datanya langsung ke dalam database back-office. Akan tetapi terdapat minusnya, yaitu harus dalam satu tempat, dan dapat terkoneksi secara infrastruktur, karena menembak ke database yang sama.
Belum lagi orang yang membutuhkan datanya, datanya harus di-convert ke database yang dia gunakan dan harus baca ke database dia sendiri. Dan dia (e-commerce) harus tau perubahan apa yang dilakukan oleh back office.
Messaging atau Message Broker
Cara menggunakan messaging ini sama halnya atau mirip dengan database. Tetapi menggunakan messaging ini lebih canggih daripada menggunakan cara database.
Canggihnya karena pada database jika ada perubahan orang yang butuh datanya, dia tidak tahu datanya telah berubah dan agar dia tahu harus meng-query database-nya. Jika menggunakan message broker ini near-real time.
Contohnya misal dari si back office melakukan perubahan data, si back office hanya perlu mengirim perubahan datanya ke dalam message broker.
Data yang dikirim ke dalam message broker disebut event. Setelah itu dari event tersebut di kirim ke sistem yang membutuhkannya secara otomatis. Dan untuk format yang dikirim dari event terserah dari kita.
Menggunakan API
API ini lebih real-time, hanya agak sedikit lambat dari cara yang lainnya. Misalnya e-commerce membutuhkan data dari back office, nah dia cukup memanggil langgung aplikasi back office tersebut.
Jadi konsepnya dari cara ini yaitu siapa yang butuh data atau mengirim data, maka dia yang akan melakukan call API secara synchronous atau real-time.
API ini paling mudah digunakan, meskipun secara implementasi agak sedikit lambat. Lambat disini yaitu hanya hitungan ms saja. Cara ini cukup menggunakan teknologi API.
Setelah menyimak penjelasan di atas, kita jadi tahu bahwa cara API adalah cara yang paling popular dalam integrasi antar aplikasi karena simpel dalam penggunaan dan real-time. Demikian artikel singkat mengenai jenis-jenis integrasi aplikasi. Semoga bermanfaat.