Pernah merasa kesulitan saat membimbing anak belajar di rumah? Atau kecewa melihat hasil belajar anak?. Jangan dulu menyalahkan anak apalagi sampai memarahinya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar anak tidak sesuai dengan harapan. Salah satunya mungkin karena cara belajar yang kita berikan tidak sesuai dengan tipe belajar anak. Menurut Bobby De Porter dan Hearchi, 2003 menjelaskan bahwa ada tiga tipe belajar, yaitu : Visual, Auditori, dan Kinestetik. Yuk kita amati kebiasaan anak kita, karena tipe belajar anak dapat dilihat dari kebiasaan dalam beraktifitas sehari hari.
Tipe Belajar Visual



Apabila anak kita cenderung cepat dalam berbicara, lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar, lebih suka membaca daripada dibacakan, lebih menyukai seni gambar daripada seni musik, sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak dan biasanya mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih kata-kata yang tepat. Maka bisa dikategorikan sebagai anak yang memiliki tipe belajar visual. Artinya, mereka akan lebih cepat memahami sesuatu dengan cara melihat langsung atau dengan membaca.
Tipe Belajar auditori



Bagaimana dengan anak dengan tipe auditori?. Seseorang dengan tipe auditori dapat dilihat dengan cara dia membaca. Seorang auditori melafalkan atau menggerakan bibir ketika membaca. Kemudian juga lebih menyukai musik daripada seni gambar, pandai bercerita dan berbicara dengan pola berirama.
Tipe Belajar Kinestetik



Terakhir yaitu tipe kinestetik, anak dengan tipe belajar kinestetik dapat dilihat ketika dia ingin mendapatkan perhatian seseorang, maka dia lakukan dengan cara menyentuh orang tersebut. Bicaranya lambat, berdiri dekat ketika berbicara dengan orangl ain, menghafal sambil berjalan, menggunakan jari untuk menunjuk ketika membaca dan biasanya banyak bergerak, anak dengan tipe belajar kinestetik seringkali dilabeli dengan sebutan nakal. Padahal begitulah cara mereka belajar mengenal apa yang ada di sekitar lingkungannya, yaitu dengan banyak bergerak dan menyentuh apa yang ingin ia pelajari.
Kita dapat melihat tipe belajar anak dengan mudah saat memberikan mainan baru kepada mereka. Lebih bagus kalau mainan yang harus dirangkai atau dirakit. Jika anak membaca panduan atau petunjuk yang ada pada kemasan mainan lalu merangkainya, berarti kita bisa kategorikan bahwa anak tersebut cenderung pada tipe visual. Tetapi ketika anak bertanya kepada orang lain atau kepada orangtua tentang bagaimana cara menyusun atau merakit mainan tersebut, lalu setelah diberikan penjelasan dia bisa merakit mainan tersebut maka dapat dikategorikan sebagai tipe auditori.
Sedangkan anak dengan tipe belajar kinestetik dia akan mencoba merangkai atau merakit mainan tersebut tanpa membaca panduan dan tidak bertanya kepada orang lain. Dia lebih suka mencoba merakitnya sendiri sampai berhasil.
Meskipun semua memiliki akses untuk ketiga tipe belajar tersebut yaitu visual, auditori dan kinestetik, namun adapula yang memiliki tipe belajar kombinasi bisa visual-auditori, visual kinestetik, ataupun ketiganya, namun biasanya satu tipe belajar saja yang mendominasi.
Dengan mengetahui tipe belajar anak, tentunya kita dapat lebih memahami dan mendalami ketika anak kita mengalami masalah atau hasil yang buruk dalam belajarnya. Kita bisa membantunya dengan metode atau media yang sesuai dengan tipe belajar mereka agar mereka lebih terbantu. Misalnya kita bisa gunakan media kertas warna bagi anak visual untuk membantu proses belajar mereka.
Memberikan pengulangan atau penjelasan yang berulang pada materi yang tidak difahami untuk anak auditori dan menggunakan alat bantu atau peragaan bagi anak dengan tipe belajar kinestetik. Semoga bermanfaat.