Adalah tahun 2001 awal mula dunia mulai melirik sistem pendidikan di Finlandia. Sebelumnya yang menjadi acuan pendidikan dunia tentu saja negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Hasil tes PISA pada tahun itu merubah semuanya. Oh iya, PISA itu singkatan dari Programme for International Student Assessment. Pengukuran PISA bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan dengan mengukur kinerja siswa. Dengan pola pendidikan yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan apa yang banyak negara lain lakukan, Finlandia membuktikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang bersaing. Setidaknya hasil tes PISA menunjukkan bahwa anak-anak Finlandia menjadi yang teratas dalam pengukuran dengan titik berat pada kemampuan bahasa, IPA dan Matematika itu.
Apa sebenarnya yang membedakan Finlandia dengan sistem pendidikan negara lain? Berikut ini sedikit ulasannya.
Jam Belajar Yang Pendek
Jam belajar anak-anak Finlandia relatif lebih pendek dari pada jam belajar pada sekolah negara-negara lain. Beban belajar dalam seminggu hanya 24 jam, kalau memoting banyaknya istirahat maka kurang lebih hanya 18 jam saja waktu belajar mereka dalam satu minggu. Jika dibandingkan dengan Negara kita misalnya, beban belajar di kelas satu saja 30 jam pelajaran per minggu. Untuk kelas tinggi mencapai 36 jam pelajaran per minggu. Belum lagi, adanya kegiatan belajar tambahan atau les.
15 Menit Istirahat Setiap Satu Jam
Ini yang unik, siswa Finlandia mendapatkan istirahat 15 menit setiap selesai belajar selama 45 menit. Dalam sehari anak-anak Finlandia bisa mendapatkan 3 sampai 4 kali istirahat 15 menit. Apa yang mereka lakukan dalam jam istirahat ini, mereka ada yang memilih membaca, bermain padataman bermain atau hanya duduk-duduk pada koridor sekolah. Bagaimana dengan gurunya? Sama. Guru-guru menghabiskan waktu istirahat dengan ngobrol dengan guru lainnya pada tempat yang disediakan. Tidak sibuk dengan mengurusi hal-hal administratif. Siswa yang lebih senior ada yang bertugas membagikan alat permainan kepada adik kelasnya. Seperti bola basket, tali dan lain sebagainya. Karena sekolah disana juga sangat memperhatikan aktifitas fisik peserta didiknya. Istirahat 15 menit ini sangat penting dalam membantu siswa mereka lebih fokus dalam belajar.
Kualitas Sekolah Yang Merata
Tidak usah khawatir, sekolah-sekolah Finlandia mempunyai kualitas yang sama. Finlandia menjunjung betul prinsip persamaan dalam bidang pendidikan. Semua sekolah memiliki fasilitas yang relatif sama. Tidak ada persaingan antar sekolah untuk mendapatkan siswa dari kalangan tertentu.
Kualitas guru
Profesi guru Finlandia, merupakan salah satu profesi yang menjanjikan. Makanya tidak heran banyak orang yang ingin menjadi guru. Meskipun gaji guru Finlandia bukan yang tertinggi, tapi bisa profesi ini merupakan profesi dengan penghasilan yang lumayan. Hanya memang tidak mudah untuk menjadi guru Finlandia, salah satu syaratnya harus menjadi lulusan terbaik dan bergelar master.
Meski sistem pendidikan Finlandia terlihat santai. Tapi toh anak-anak Finlandia tetap bisa bersaing dalam hal akademik. Meskipun dengan jam belajar yang pendek dan banyaknya waktu istirahat ketika belajar, tetapi buktinya, sekali lagi hasil tes PISA mereka menempati peringkat teratas dunia. Pada tahun 2018, Finlandia masih berada pada lima besar dunia.
Menurut mereka, kunci keberhasilan pendidikan bukan pada lamanya waktu belajar, tetapi seberapa efektifkah kegiatan pembelajaran itu berlangsung. Mereka memperhatikan betul bagaimana detail segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti jendela yang harus terbuka saat kegiatan berlangsung, tidak terlalu banyaknya tempelan pada ruangan kelasnya sampai sekolah-sekolah Finlandia memperhatikan asupan gizi siswanya.
Sepertinya kita harus banyak belajar dari Finlandia bagaimana membangun sebuah sistem Pendidikan yang menyenangkan, manusiawi tapi berkualitas. Meskipun apa yang Finlandia terapkan belum tentu cocok ketika negara kita lakukan. Karena apapun itu, segala sesuatu ada berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti sosial budaya, dan kondisi geografis. Tapi setidaknya, kita dapat belajar dari Finlandia bagaimana mereka bisa merubah cara pandang terhadap pendidikan. Kalau negara lain bisa mengapa kita tidak.