Takjub. Satukata yang dapat saya ungkapkan untuk kreatifitas ketua RW 06 Desa Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Betapa tidak, ia berhasil mengolah sampah menjadi paving block. Kualitasnya tidak kalah dengan paving block yang biasa kita gunakan. Dengan menggunakan alat pencacah sampah yang ia rakit sendiri, ia memanfaatkan sekaligus mengurangi sampah plastik yang ada pada sekitar kampungnya menjadi barang yang lebih berguna.
Di tengah begitu peliknya permasalahan sampah ini, terutama sampah plastik. Seolah ada sebuah titik terang bagaimana menangani dan mengurangi sampah plastik. Mau tidak mau plastik merupakan bahan dasar yang praktis dan sebagian besar masyarakat dunia saat ini sangat membutuhkannya. Dari mulai kemasan makanan hingga botol minuman sampai material kendaraan bermotor tak lepas dari bahan dasar ini. Namun dibalik kemudahan dan keparktisannya, tersimpan sebuah permasalahan yaitu bahan sisa atau sampahnya. Bagaimana kita harus mengolahnya? Harus bagaimana? Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan dasar plastik sulit untuk terurai. Butuh waktu puluhan sampai ratusan tahun plastik bisa terurai secara alami. Jika membakarnya, itu juga bukan merupakan solusi. Karena dengan membakar sampah plastik sama saja dengan melepaskan zat berbahaya yang terkandung pada plastik tersebut. Itu sangat tidak baik karena akan mempengaruhi kualitas udara yang merupakan kebutuhan pokok kita semua.
Lihatlah bagaimana kebutuhan plastik ini semakin tidak terkendali. Kita dengan mudah dapat menemukan toko plastik dimana-mana. Kita bisa bayangkan apabila permasalahan sampah plastik ini tidak kunjung menemukan solusi. Bisa jadi planet Bumi yang kita tinggali ini akan penuh dengan lautan sampah plastik. Solusi sederhananya terletak pada kesadaran masyarakat. Ketika kita belum bisa seperti Pak RW tadi yang mampu mendaur ulang sampah plastik menjadi barang baru yang fungsional, setidaknya kita mulai dari lingkungan rumah.
Memilah sampah
Kita bisa memulainya dengan cara memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan, kertas dan sampah lainnya yang mudah terurai kita pisahkan. Sampah plastik kita tempatkan pada wadah yang berbeda. Jika pada sekitar perumahan kita ada petugas pengambil sampah. Ini memudahkan mereka untuk memilahnya.
Mengurangi Penggunaan Plastik
Kedua, kita bisa mulai dengan mengurangi peredaran plastik. Caranya mudah sebenarnya. Apabila kita belanja ke warung atau minimarket. Kalaulah barang yang kita beli masih bisa kita genggam dengan tangan kita. Kita bisa menolak kepada kasir untuk diberikan plastik. Sebenarnya pemerintah daerah setempat sudah seringkali mengingatkan hal ini dengan mebuat aturan bahwa ketika belanja ke minimarket kita harus membawa sendiri plastik dari rumah. Atau jika tidak membawa, maka kita terkena biaya tambahan untuk membeli plastik. Dan lagi, kebanyakan masyarakat kita memilih opsi kedua yaitu membeli plastik di kasir. Toh Cuma dua ratus perak, begitu alasannya.
Daur Ulang Sederhana
Ketiga, kita manfaatkan sampah sampah plastik sekitar kita untuk membuat benda-benda yang bermanfaat. Tidak perlu juga membuat paving block seperti yang Pak RW lakukan tadi ya, karena kita membutuhkan mesin pencacah sampah untuk memprosesnya. Kita bisa melakukan pengolahan sampah plastik sekitar kita dengan cara yang lebih sederhana, yaitu membuat ecobrick. Mungkin ada yang baru mendengar kata ecobrick. Ecobrick kita buat dengan cara mengisi botol minuman plastik dengan sisa-sia sampah plastik, seperti cangkang kopi, bungkus permen, plastik bekas kemasan cimol dan lain sebagainya. Kita masukan sampah-sampah plastik tersebut ke dalam botol minuman hingga padat. Sampai terisi penuh. Kita kumpulkan. Kalau sudah banyak, botol-btotol ecobrick yang sudah terisi penuh sampai padat. Kita bisa manfaatkan untuk membuat meja, kursi bahkan lemari. Modalnya hanya lakban saja. Murah meriah.
Permasalahan sampah plastik ini sungguh nyata. Perlahan tapi pasti suatu saat nanti akan menjadi pelik. Karena ini berkaitan dengan planet yang kita huni. Semoga semakin banyak orang yang peduli dalam menangani permasalahan plastik ini. Semoga ada Pak RW-Pak RW lain yang kreatif dan berkontribusi dalam mengurangi dampak dari maraknya penggunaan plastik saat ini. Dan mungkin kita adalah salah satu diantaranya.