Banyak dari kita bahkan kaum muslimin di luar sana yang belum mengetahui perjalanan hidup yang akan kita lalui. Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam roh, alam kandungan, alam dunia, alam kubur, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu. Untuk lebih jelas lagi mengenai perjalanan hidup yang akan kita lalui, kita simak artikel berikut ini.
Daftar Isi
Alam Ruh
Mengutip dari umma.id pada Minggu, (27/09/2020) bahwa manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah. Setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkana untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam ruh.
Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172)
Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Ruum: 30).
Alam Rahim atau Kandungan
Perjalanan hidup manusia yang pertama akan dilalui adalah kehidupan alam rahim. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari dalam bentuk nutfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian ‘alaqoh (segumpal darah) selama hari yang sama. Kemudian mudghoh (segumpal daging) selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim).
Seluruh manusia di dunia diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa.
Alam Dunia
Pada alam dunia ini, perjalanan manusia melalui proses yang panjang. Dari mulai bayi yang belum bisa apa-apa dan hanya minum ASI. Lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh setelah itu menjadi dewasa, tua dan meninggal. Meskipun di dunia ini proses kehidupan setiap manusia yang dijalankan atau dilalui berbeda-beda, tapi tujuan Allah menciptakan manusia ke dunia ini yaitu untuk beribadah.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 56 yang artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Tidak memandang umur, agama, pekerjaan, atau pun finansial, semua manusia pasti akan mati.“
Bagi orang beriman, kematian merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang panjang. Sementara bagi orang kafir, berupaya menghindar dari kematian dan ingin hidup di dunia 1.000 tahun lagi. Tetapi, sikap itu adalah sia-sia. Karena, kematian pasti datang menjumpainya. Suka atau tidak suka.
Alam Kubur dan Kehancuran Alam Semesta
Fase berikutnya setelah manusia hidup di dunia, manusia akan mati dan memasuki alam kubur atau alam barzah. Di alam kubur akan tinggal sendiri. Yang akan menemani adalah amal mereka sendiri. Mengutip dari umma.id pada Senin,(28/09/2020) Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzah. Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka. Kemudian setelah itu ketika sangkakala ditiupkan, masa itu merupakan tanda awal usainya usia bumi. Alam semesta akan hancur. Tak terkecuali manusia. Pada masa ini, tidak ada lagi yang tersisa di muka bumi.
Hari Kebangkitan dan Padang Mahsyar
Setelah bumi ini hancur, seluruh manusia akan dibangkitkan pada hari kebangkitan, dan dikumpulkan di padang mahsyar. Selama di padang mahsyar, manusia menetap di padang mahsyar sangat lama, dan panas. Karena ketika manusia dikumpulkan di padang mahsyar, matahari didekatkan sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di dunia.
Syafaat
Mengutip dari muslim.or.id pada Senin,(28/09/2020) pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada sebagian hamba-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya semata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) :
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006)
Hisab, Penyerahan Catatan Amal dan Mizan
Lalu, setelah syafaat di dapat, perjalanan masih belum selesai. Manusia masih harus menempuh tahapan yang akan menentukan mereka bermuara ke surga atau neraka. Hari itu adalah hisab, hari penyerahan catatan amal dan mizan. Pada hari ini segala amal akan dihitung, ditampakkan dan akan ditimbang. Jika kebaikannya lebih banyak dibandingkan keburukan, maka timbangannya akan lebih berat ke kanan. Dan sebaliknya, jika lebih banyak keburukan timbangannya akan lebih berat ke kiri.
Telaga Kautsar, Sirat, Surga dan Neraka
Setelah masa perhitungan ini selesai, manusia tidak langsung dikirim ke tujuan akhir. Manusia akan mendatangi Telaga Al-Kautsar . Telaga ini memiliki air yang datangnya dari sungai Al-Kautsar yang berada di surga. Oleh karena itu telaga tersebut disebut telaga Al-Kautsar. Setelah itu baru manusia menyeberangi sirat atau jembatan dan sampai di tujuan akhir yaitu surga atau neraka.
Setelah kita menyimak artikel di atas, kita menyadari bahwa perjalanan kita sangat panjang menuju surga, alangkah baiknya jika kita memperhatikan segala tingkah laku kita di dunia. Merencanakannya lebih matang dari pada merencanakan masa depan di dunia.
Demikian artikel singkat mengenai perjalanan hidup manusia. Semoga bermanfaat