Bagi anda yang suka travelling, sepertinya wajib mencoba berkunjung ke tampat ini. Namanya Pantai Rancabuaya, letaknya di daerah Garut Selatan, Provinsi Jawa Barat. Lebih tepatnya Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Jaraknya dari Bandung sekitar 167 Km. Meskipun status pengelolaannya oleh masyarakat setempat, jangan khawatir fasilitas tempat ini sudah lengkap dan yang lumayan. Penginapan dari mulai kelas kipas angin sampai AC sudah tersedia. Mau perkamar atau serumah juga ada. Soal harga, sangat terjangkau. Soal makanan santai saja.
Banyak warung warung dan rumah makan yang sudah berdiri. Dari mulai bakso sampai dengan rumah makan dengan menu sea food, juga sudah ada. Harganya? Standar, tidak berlipat lipat. Belum lagi sudah ada gazebo-gazebo sepanjang pantai untuk kita melepas lelah sambil menikmati deburan ombak yang menabrak batu karang. Udah kayak puisi aja ya. Tapi serius nih, tempat ini recommended untuk kita kunjungi. Tiket masuknya Cuma lima belas ribu aja. Dan dalam lokasi ini kita tak perlu membayar ongkos parkir lagi.



Kita dapat menyaksikan indahnya matahari tenggelam di Pantai Cidora, bagian lain dari Pantai Rancabuaya Garut. Masih satu lokasi. Sekaligus kita bisa melihat aktifitas nelayan secara langsung dari mulai persiapan menyiapkan pancing dan jaring sampai melepas perahu ke lautan. Lalu saat malam tiba kita melihat kelap kelip lampu dari tengah laut menggunakan perahu. Pagi hari kita juga bisa membeli hasil tangkapan mereka pada pelelangan ikan yang masih satu tempat itu. Mulai dari ikan, cumi-cumi, gurita, sampai lobster pun ada. Jangan tanya harganya. Lebih murah dan tentunya masih segar. Lumayan buat oleh-oleh untuk family selepas pulang nanti.
Alternatif Pertama Menuju Pantai Rancabuaya



Untuk mencapai Pantai Rancabuaya Garut, dari Kota Bandung ada dua alternatif. Pertama kita bisa menempuh jalur Ciwidey. Meskipun hampir butuh waktu sekitar empat jam. Tapi sama sekali tak berasa. Lelah saat perjalanan terbayar dengan view pemandangan yang memanjakan mata. Kita bakal melihat hamparan kebun teh, perkebunan, dan kawasan hutan. Luar biasanya lagi, kita akan menemukan beberapa air terjun sepanjang jalan. Lebih asyik kalau kita menggunakan sepeda motor, udara segarnya lebih berasa. Beberapa objek wisata lain sepanjang jalan pun bisa kita singgahi. Mulai dari Ciwidey Valley, Kawah Putih, pemandian air panas Cimanggu, bumi perkemahan Rancaupas, Situ Patengan, dan Kawah Rengganis. Tinggal parkir saja. Kalau mau foto-foto, tinggal pilih spot foto yang kalian mau. Tentu saja instagramable deh pokoknya.
Selepas Ciwidey, kita memasuki daerah Cianjur yang tak kalah eksotisnya. Kita akan melalui daerah hutan dengan jalan yang berliku, hamparan sawah berundak juga dapat kita lihat saat perjalanan, layaknya Bali. Hanya saja untuk saat ini perjalanan kita akan sedikit terganggu. Karena sedang ada proyek pelebaran jalan daerah Cidaun. Tengah hutan lho, sedang ada pengerjaan proyek. Sepertinya kalau sudah selesai makin asyik aja. Karena jalan menjadi lebih lebar. Dan pastinya mulus, bahkan ada beberapa ruas jalan yang sudah menggunakan beton. Urusan bensin, jangan takut, banyak pom mini sepanjang jalan. Jadi jangan takut kehabisan bensin ya.
Alternatif Kedua Menuju Pantai Rancabuaya



Lalu bagaimana dengan jalur pangalengan, tidak kalah indahnya. Kita akan menemukan jalur berkelok-kelok khas pegunungan dengan melihat pemandangan kebun teh pada kiri dan kanan jalan. Kita juga akan melalui kawasan objek wisata Situ Cileunca, selepas itu ada tempat yang lagi ramai saat ini namanya Cukul. Coba deh kesana ambil foto. Pasti puas.
Saran saya sih, supaya perjalananya menyenangkan. Pastikan kondisi kendaraan kita fit. Kalau ada gangguan di tengah hutan kan serem ya. Betul nggak? Jadi sebelum memasuki kawasan perkebunan. Sebaiknya kita cek dan ricek kendaraan kita. Mulai dari kanvas rem, busi, radiator, dan apa lagi ya? Pokoknya pastikan kendaraan sehat wal afiat.
Pesan saya, kita harus hati hati juga selama mengunjungi lokasi. Karena saya tidak melihat adanya penjaga pantai yang mengawasi aktivitas kita. Jadi kita harus ekstra waspada menjaga diri kita masing-masing. Apalagi yang berencana membawa keluarga dan anak-anak. Tidak direkomendasikan berenang di pantainya. Ombaknya lumayan besar. Kemudian, di sepanjang pantai juga saya tidak menemukan adanya papan peringatan terpampang. Seperti informasi mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian petunjuk jalur evakuasi seperti titik kumpul pun saya tidak menemukannya. Pokoknya harus hati hati. Tapi secara keseluruhan sih, terutama yang menyukai keheningan dan pantai yang natural. Tempat ini cocok banget. Tertarik untuk berkunjung?