Pernahkah kita memberi hadiah kepada anak karena memperoleh nilai bagus dalam ulangan? Atau pernahkan kita menyuruh anak berdiri dalam pojok ruangan karena kesalahan yang ia lakukan? Bolehkah kita melakukan itu semua dalam rangka mendidik anak kita?
Reward dan Punishment
Pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment) sejatinya merupakan hal yang lumrah dalam dunia pendidikan. Namun yang harus kita perhatikan adalah, batasan-batasan pemberian reward dan punishment tersebut. Kemudian kita juga harus memikirkan dampak dari pemberian reward dan punishment kepada anak kita. Esensi dari pemberian reward ataupun punishment adalah penguat perilaku positif untuk reward dan memberikan efek jera untuk punishment supaya anak tidak mengulangi kesalahan yang dia lakukan.



Pemberian reward bisa berupa materi seperti hadiah, uang, gawai, dan lain sebagainya. Bisa juga yang paling sederhana dengan memberikan senyuman, tepuk tangan, pelukan dan lain sebagainya yang menunjukkan perasaan emosional kita kepada anak. Namun kita harus perhatikan efektifkah pemberian hadiah ini. Dengan memberi hadiah tentunya anak kita akan lebih termotivasi. Misalnya jika anak bisa bangun pagi kita memberikan imbalan duapuluh ribu rupiah. Tentunya anak akan semangat dan berusaha untuk bisa bangun pagi setiap hari. Namun bagaimanakah bila kita tidak memberikan upah kepadanya. Apakah anak tersebut akan melanjutkan kebiasaan bangun paginya tersebut atau tidak.
Contoh lain, kita memberikan hadiah gawai kepada anak, karena anak kita mendapatkan peringkat kelas. Lalu kemudian anak kita karena terlalu sibuk dengan gawainya akhirnya tidak dapat mempertahankan prestasi belajarnya di semester berikutnya. Nah tentunya kita akan kecewa, padahal kita sendiri yang memberikan hadiah tersebut. Hal-hal seperti ini yang harus kita fikirkan sebelum memberikan hadiah atau reward kepada anak kita.
Untuk sebatas memberikan motivasi bolehlah, tapi harus menyertakan juga dengan penanaman komitmen kepada anak. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara menyampaikan sisi positif dan negatif dari perilaku yang kita harapkan dari anak. Contoh mengenai bangun pagi. Kita berikan informasi awal kepada anak tentang manfaat bangun pagi. Lalu kita sampaikan pula akibat dari bangun terlalu siang. Sebagai motivasinya kita berikan reward, tanpa menentukan kapan kita memberikannya. Tentu anak akan lebih senang mendapatkan kejutan seperti itu.
Demikian pula dengan pemberian hukuman atau punishment. Seringkali kita temui pemberian hukuman yang kurang tepat. Sekilas seperti bagus, padahal apabila kita fikirkan lebih mendalam ada akibat yang luar biasa dari pemberian hukuman tersebut.
Contoh yang sering kita temui di sekolah. Siswa yang terlambat atau melanggar peraturan diberikan hukuman untuk memungut sampah yang ada di lingkungan sekolah. Sekilas terlihat tidak ada yang salah. Lingkungan sekolah menjadi bersih. Tapi, mari kita renungkan sejenak. Apabila kita melihat seseorang menemukan sampah di jalan, kemudian membuangnya ke tempat sampah meskipun itu bukan sampahnya. Bukankah itu perbuatan yang baik. Ketika memungut sampah adalah perbuatan baik, apakah pantas sebuah perbuatan baik dijadikan hukuman?. Dari sini kita bisa memaklumi, mungkin ini sebabnya banyak anak yang tidak mau memungut sampah yang berserakan di sekitar sekolah. Karena mereka takut disangka kesiangan. Mereka tidak mau memungut sampah orang lain. Karena itu pekerjaan orang terhukum.
Oleh karena itu, memungut sampah, membersihkan toilet, menyapu, membaca, menulis karangan bukanlah suatu pekerjaan yang pantas dijadikan sebagai sebuah hukuman. Tetapi semua itu adalah perbuatan mulia yang harus dikerjakan oleh semua orang.
Kita perlu memberikan rangsangan kepada anak untuk berperilaku positif dengan memberikan reward, tapi berilah hadiah yang sewajarnya dan bijak. Pun demikian dengan hukuman. Esensi dari hukuman adalah memberikan teguran kepada anak bahwa yang ia lakukan adalah salah dan dapat memperbaiki kesalahannya. Jadi, berikanlah reward dan punishment yang tepat agar hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan, bukan malah sebailknya. Semoga bermanfaat.