Pembelajaran Jarak Jauh memang tidak mudah. Baik itu untuk anak, orangtua maupun guru. Memang ini kenyataanya. Suka tidak suka, tetap kita harus t menjalaninya dengan ikhlas supaya tidak dongkol. Ada banyak cara supaya anak tidak merasa jenuh saat menjalani pembelajaran jarak jauh. Sebagai orangtua tentunya kita harus bisa memahami ini semua. Terlepas keluhan terkait dengan bertambahnya biaya untuk kuota, sulitnya tugas yang harus anak kerjakan, belum lagi di tengah kesibukan kita harus mendampingi anak saat belajar.
Banyak cara dapat kita lakukan agar anak kita tidak banyak mengeluh saat melakukan pembelajaran jarak jauh ini. Anak kehilangan moodnya saat belajar. Terutama anak pada usia PAUD dan SD. Saat mood mereka sedang buruk, sebaiknya kita tidak boleh memaksakan mereka untuk terus belajar. Alih-alih, bertambah ilmu pengetahuannya, yang ada malah mereka kehilangan semangat dan menganggap belajar sebagai kegiatan yang menakutkan.
Berdiskusi dengan Anak
Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah di awal pembelajaran kita bisa mengajak diskusi anak kita, kapan waktu yang tepat atau waktu yang baik yang mereka inginkan. Jika ini tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh guru. Maka kita sebagai orangtua sebaiknya mengkomunikasikannya dengan guru. Saya yakin guru pasti akan bijak dalam menyikapi hal ini. mereka juga akan memahami hal tersebut. Karena guru telah dibekali dengan ilmu psikologi anak tentunya.
Berhenti Sejenak
Yang kedua, ketika anak bingung ketika dihadapakan dengan tugas yang sulit. Daripada kita sebagai orangtua malah memaksa anak terus mengerjakan dan malah bersitegang dengan anak, lebih baik menyarankan anak untuk mengerjakan tugas dari yang lebih mudah terlebih dahulu. Atau berhenti sejenak dan melanjutkannya nanti di lain waktu. Selain itu bisa juga dengan mendampingi anak untuk searching di YouTube atau berselancar di Google untuk mencari cara pengerjaannya. Atau mendampingi anak dengan menghubungi guru untuk menanyakan cara pengerjaan tugas tersebut.
Memang dalam situasi pandemi dengan model pembelajaran jarak jauh, peran orangtua beralih menjadi mengemban tugas seorang guru. Dan menjadi garda terdepan dalam upaya memenuhi hak anak dalam memperoleh pendidikan. Dengan model PJJ tidak mungkin rasanya melepas anak begitu saja dalam mengerjakan tugas dari sekolah. Terutama pada usia sekolah dasar. Mereka butuh bimbingan dan arahan dari orangtua. Meskipun pada anak pada usia sekolah menegah pun tetap saja mereka butuh pengawasan agar mereka disiplin mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Komunikasi antar Guru dan Orangtua
Poin utama dari pembelajaran jarak jauh ini terletak pada adanya komunikasi antara guru dan orangtua. Ini harus terjalin dengan baik, karena jika ini tidak terjadi rasanya sulit untuk mendiagnosa kesulitan belajar anak dan mencari solusi pemecahannya. Dalam kondisi ini, bukan saatnya untuk saling melempar tanggung jawab antara orang tua dan pihak sekolah. Apagi saling menyalahkan. Komunikasi adalah jalan yang terbaik untuk menemukan jalan keluar dari masalah pendidikan yang sedang terjadi saat ini. semoga tidak ada lagi kasus-kasus seperti kekerasan terhadap anak karena tidak mau melaksanakan PJJ atau tindakan negatif lainnya. Dan tentunya senantiasa kita berdoa agar pandemi ini cepat berlalu. Semoga bermanfaat.